Pertanyaan tersebut sangat sering ditanyakan kepada saya baik di tempat praktik maupun saat bertugas di rumah sakit. Terus terang saya sering kebingungan bagaimana memberi jawaban dan tips yang benar-benar lengkap di saat saya tidak punya banyak waktu karena saya harus melayani begitu banyak pasien yang lain.

Masalah susah hamil ini bukanlah masalah kecil yang bisa diselesaikan dengan gampang. Saya harus memberikan banyak tips secara lengkap agar semuanya jelas. Bila waktunya singkat seperti di tempat praktik atau rumah sakit, saya kesulitan memberikan penjelasan yang lengkap.

Dari kendala inilah timbul ide saya untuk menulis sebuah buku yang mengupas tuntas tentang masalah ketidaksuburan ini. Dengan merangkum semua informasi dan tips dalam satu buku, pasien-pasien saya bisa lebih mengerti apa-apa saja yang sebaiknya dilakukan agar bisa segera hamil. Walaupun kesibukan saya cukup padat, saya mulai menyempatkan diri untuk menulis buku ini di awal tahun 2011.

Pada bulan Agustus 2011, buku Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil ini resmi diterbitkan oleh penerbitan online Digi Pustaka dan hingga saat ini sudah naik cetak sebanyak 10 kali. Sejak buku saya diterbitkan, saya telah menolong RIBUAN pasangan suami istri di seluruh Indonesia dan bahkan pasangan suami istri asal Indonesia yang bermukim di Australia, Malaysia, Singapura dan Hong Kong.

Syukur alhamdulillah sudah banyak sekali Ibu yang berhasil hamil setelah membaca dan mengikuti semua petunjuk dari buku saya. Beberapa ibu bahkan berkenan untuk berbagi kisah sukses hamilnya di sini. Saya sangat bersyukur atas keberhasilan mereka dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya.

cara cepat hamil

Cara Cepat Hamil

Minggu, 21 Juli 2013

Basuki Bahagiakan Petugas Kebersihan Jakarta

Tumpukan sampah di atas rel kereta Pesing Garden, Kedoya Utara sedang dibersihkan oleh petugas kebersihan pada Rabu (23/1/2013). Tumpukan sampah tersebut akan dibawa ke tempat pembuangan sampah terakhir di Bantar Gebang, Bekasi.


Rencanan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan unit di Rusun Marunda atau Rusun Pulogebang kepada petugas kebersihan disambut Dasri (48). Selama ini, dia belum memiliki rumah sendiri.

Selama ini, ibu satu anak itu tinggal di rumah orangtuanya di Kebayoran Baru, Gandaria Utara, Jakarta Selatan. Namun, dia resah karena saudara-saudaranya hendak menjual rumah peninggalan orangtuanya itu.

"Pernah saudara saya mau jual rumah ibu saya, tapi yah saya pertahanin aja. Mau ke mana lagi saya, kalau mau dikasih rusun saya senang sekali biar enggak usah tinggal di sana lagi," ujar Dasri kepada Kompas.com, Minggu  (21/7/2013).

Meski begitu, Dasri mungkin akan sulit jika ditempatkan di rusun Marunda dan Pulogebang. Sebab, tempat kerjanya ada di Jakarta Selatan, mulai dari daerah Pintu Sembilan Senayan hingga kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Dia bertugas dari pukul 05.00 hingga 17.00.

"Kalau rusunnya di Marunda atau Pulo Gebang sih kejauhan. Saya kerja gimana? Tapi kalau saya kerjanya di tempatin di situ juga boleh," tutur Dasri yang sehari-seharinya mendapat upah Rp 30.500.

Pemberian unit rusun kepada petugas kebersihan ini dijanjikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Selain itu, mereka mendapat fasilitas Kartu Jakarta Sehat (KJS), dan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Semua fasilitas rersebut dijanjikan pada seluruh tukang sapu di DKI Jakarta. Janji tersebut disampaikannya saat berbuka puasa bersama dengan 2.000 penyapu jalan di Lapangan Silang Selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Penyapu jalan yang diprioritaskan mendapatkan satu unit rumah di rusun, yakni mereka yang tidak memiliki rumah, sehingga ketika sudah memiliki rumah, mendapatkan KJS dan KJP, maka mereka bisa bekerja lebih giat lagi dalam menjaga kebersihan wilayah Kota DKI Jakarta.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar