Pertanyaan tersebut sangat sering ditanyakan kepada saya baik di tempat praktik maupun saat bertugas di rumah sakit. Terus terang saya sering kebingungan bagaimana memberi jawaban dan tips yang benar-benar lengkap di saat saya tidak punya banyak waktu karena saya harus melayani begitu banyak pasien yang lain.

Masalah susah hamil ini bukanlah masalah kecil yang bisa diselesaikan dengan gampang. Saya harus memberikan banyak tips secara lengkap agar semuanya jelas. Bila waktunya singkat seperti di tempat praktik atau rumah sakit, saya kesulitan memberikan penjelasan yang lengkap.

Dari kendala inilah timbul ide saya untuk menulis sebuah buku yang mengupas tuntas tentang masalah ketidaksuburan ini. Dengan merangkum semua informasi dan tips dalam satu buku, pasien-pasien saya bisa lebih mengerti apa-apa saja yang sebaiknya dilakukan agar bisa segera hamil. Walaupun kesibukan saya cukup padat, saya mulai menyempatkan diri untuk menulis buku ini di awal tahun 2011.

Pada bulan Agustus 2011, buku Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil ini resmi diterbitkan oleh penerbitan online Digi Pustaka dan hingga saat ini sudah naik cetak sebanyak 10 kali. Sejak buku saya diterbitkan, saya telah menolong RIBUAN pasangan suami istri di seluruh Indonesia dan bahkan pasangan suami istri asal Indonesia yang bermukim di Australia, Malaysia, Singapura dan Hong Kong.

Syukur alhamdulillah sudah banyak sekali Ibu yang berhasil hamil setelah membaca dan mengikuti semua petunjuk dari buku saya. Beberapa ibu bahkan berkenan untuk berbagi kisah sukses hamilnya di sini. Saya sangat bersyukur atas keberhasilan mereka dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya.

cara cepat hamil

Cara Cepat Hamil

Rabu, 21 Agustus 2013

3 Terobosan Terbesar dalam Penelitian Seks


Seks bisa membantu meningkatkan produksi hormon oksitosin yang membantu perbaikan sel kulit

Saat ini tak sulit menemukan artikel tentang seks di media. Bahkan permasalahan seks telah dibawa ke ruang umum melalui diskusi di media sosial ataupun  seminar. 

Padahal, dulu topik seksologi adalah sesuatu yang dianggap tabu. Tatanan budaya menempatkan seks sebagai sesuatu yang penuh misteri dan memalukan untuk didiskusikan secara umum meski dalam kerangka ilmiah.

Salah satu ilmuwan yang mendobrak ketabuan pada masalah seksual adalah Dr William Masters dan Virginia Johnson. Mereka mulai melakukan penelitian mengenai perilaku seksual pada tahun 1950-an.

Pasangan ilmuwan ini membuat terobosan besar dalam bidang seksologi dan mematahkan mitos-mitos keliru di masyarakat.

Mereka membahas organ seks dan fungsinya dalam kerangka ilmiah seperti saat kita membahas bagian tubuh lain seperti jantung atau paru-paru.

Metode yang mereka lakukan pun cukup kontroversial pada zamannya, yakni melalui observasi. Pasangan peneliti ini mengamati ratusan relawan dan ribuan kali orgasme untuk tujuan mengetahui mekanisme biologis dan aktivitas otak saat terjadinya orgasme.

Selain observasi, mereka juga menggunakan kamera kecil yang dipasang di tubuh relawan ketika mereka berhubungan seksual dengan pasangannya. Kisah pasangan ini dibuat dalam serial berjudul Masters of Sex yang akan tayang di Amerika akhir September mendatang.

Berikut adalah tiga terobosan penting dalam seksologi yang dihasilkan Masters dan Johnson.

1. Seks memiliki tahapan berbeda

Masters dan Johnson mengidentifikasi perubahan biologi dalam tubuh saat seseorang berhubungan seksual yang disebut dengan siklus respon seksual. Beberapa tahun kemudian, peneliti lain berhasil mengenali tahapan yang berbeda tersebut.

Secara umum ada empat tahapan dalam hubungan seksual, yakni tahap sangat gembira, tahap datar, tahap orgasme, dan tahap resolusi. Tahapan tersebut terjadi baik pada pria maupun wanita meski detail fisik pada setiap tahap ini berbeda.

2. Wanita bisa mengalami orgasme berulang

Penelitian membuktikan, wanita memiliki periode refraktori seperti halnya pria sehingga wanita bisa mencapai klimaks lagi dan lagi.

3. Ukuran penis tak terlalu penting

Mengenai hal ini memang masih diperdebatkan dan sangat bergantung pada preferensi individu. Namun, menurut Masters dan Johnson, vagina beradaptasi dengan ukuran penis saat terjadi hubungan seksual. Dengan kata lain, ukuran penis tidak berpengaruh besar pada kepuasan wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar