Pertanyaan tersebut sangat sering ditanyakan kepada saya baik di tempat praktik maupun saat bertugas di rumah sakit. Terus terang saya sering kebingungan bagaimana memberi jawaban dan tips yang benar-benar lengkap di saat saya tidak punya banyak waktu karena saya harus melayani begitu banyak pasien yang lain.

Masalah susah hamil ini bukanlah masalah kecil yang bisa diselesaikan dengan gampang. Saya harus memberikan banyak tips secara lengkap agar semuanya jelas. Bila waktunya singkat seperti di tempat praktik atau rumah sakit, saya kesulitan memberikan penjelasan yang lengkap.

Dari kendala inilah timbul ide saya untuk menulis sebuah buku yang mengupas tuntas tentang masalah ketidaksuburan ini. Dengan merangkum semua informasi dan tips dalam satu buku, pasien-pasien saya bisa lebih mengerti apa-apa saja yang sebaiknya dilakukan agar bisa segera hamil. Walaupun kesibukan saya cukup padat, saya mulai menyempatkan diri untuk menulis buku ini di awal tahun 2011.

Pada bulan Agustus 2011, buku Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil ini resmi diterbitkan oleh penerbitan online Digi Pustaka dan hingga saat ini sudah naik cetak sebanyak 10 kali. Sejak buku saya diterbitkan, saya telah menolong RIBUAN pasangan suami istri di seluruh Indonesia dan bahkan pasangan suami istri asal Indonesia yang bermukim di Australia, Malaysia, Singapura dan Hong Kong.

Syukur alhamdulillah sudah banyak sekali Ibu yang berhasil hamil setelah membaca dan mengikuti semua petunjuk dari buku saya. Beberapa ibu bahkan berkenan untuk berbagi kisah sukses hamilnya di sini. Saya sangat bersyukur atas keberhasilan mereka dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya.

cara cepat hamil

Cara Cepat Hamil

Sabtu, 03 Agustus 2013

Ahok: Orang yang berani dan punya nurani cuma sedikit

Ahok: Orang yang berani dan punya nurani cuma sedikit
Wagub DKI, Ahok. ©2013 Merdeka.com/arie basuki


Di tengah banyaknya kecaman orang-orang atas sikapnya yang keras, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama membuat sebuah tulisan berjudul "Ayo Berpolitik". Tulisan itu ditampilkan dalam facebook milik Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto.


Dalam tulisannya, pria yang akrab disapa Ahok itu mengajak generasi muda untuk berani berpolitik. Akan tetapi, politik yang dimaksud adalah politisi yang jujur, bersih dan melayani, terutama yang berjuang untuk keadilan sosial.

"Ada banyak orang yang tidak suka berpolitik tapi suka mengkritisi dari luar. Harus diingat bahwa politik adalah pilar utama perubahan. Berpolitik adalah keharusan. Mengkritisi dari luar sangat baik, tetapi masuk dan berjuang di dalam sangatlah penting dan krusial," tulis Ahok.

Ajakannya itu bukan tanpa sebab, dalam tulisannya Ahok menilai banyak politisi yang seharusnya menjadi pelayan masyarakat seakan tidak memiliki kepedulian. Di saat bersamaan, mereka sebenarnya tahu akan kesulitan yang dialami rakyat, namun mencoba untuk tidak peduli.

"Hari ini kita tahu bahwa pada umumnya politisi yang seharusnya menjadi pelayan sudah budek atau tuli. Mereka bukannya tidak tahu soal kesusahan rakyat tetapi tidak peduli untuk tahu. Maka sudah saatnya kita yang tidak nyaman dan marah akan situasi ini masuk dan melawan," lanjutnya.

Tak hanya itu, banyak pula yang telah masuk ke dunia politik, namun justru terbawa arus politik itu sendiri, sehingga tidak menaruh perhatian penuh terhadap kesulitan rakyat. Dengan demikian, tulis Ahok, Indonesia membutuhkan orang yang memiliki hati nurani untuk berpolitik.

"Memang betul politik Indonesia hari ini semata-mata untuk kekuasaan dan bukan untuk rakyat. Ini karena orang yang punya nurani dan keberanian di dalam sangatlah sedikit. Jadi politik Indonesia butuh generasi muda yang punya nurani dan berani mempertahankan nuraninya apapun harganya," paparnya.

Dengan mengambil langkah radikal, berani berpolitik dengan keberanian dan kejujuran, Ahok menyatakan keyakinannya Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dan disegani, rakyatnya pun makmur dan sejahtera.

"Masa depan negara ini dan nasib ratusan juta rakyatnya ada di tangan-tangan anda semua. Jika generasi muda tidak berani, tidak bersedia berpolitik, tidak bersedia mempertahankan kejujuran, maka mimpi tentang Indonesia dalam visi para pendiri negara hanya akan menjadi mimpi belaka," terangnya.

Sumber: merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar