Pertanyaan tersebut sangat sering ditanyakan kepada saya baik di tempat praktik maupun saat bertugas di rumah sakit. Terus terang saya sering kebingungan bagaimana memberi jawaban dan tips yang benar-benar lengkap di saat saya tidak punya banyak waktu karena saya harus melayani begitu banyak pasien yang lain.

Masalah susah hamil ini bukanlah masalah kecil yang bisa diselesaikan dengan gampang. Saya harus memberikan banyak tips secara lengkap agar semuanya jelas. Bila waktunya singkat seperti di tempat praktik atau rumah sakit, saya kesulitan memberikan penjelasan yang lengkap.

Dari kendala inilah timbul ide saya untuk menulis sebuah buku yang mengupas tuntas tentang masalah ketidaksuburan ini. Dengan merangkum semua informasi dan tips dalam satu buku, pasien-pasien saya bisa lebih mengerti apa-apa saja yang sebaiknya dilakukan agar bisa segera hamil. Walaupun kesibukan saya cukup padat, saya mulai menyempatkan diri untuk menulis buku ini di awal tahun 2011.

Pada bulan Agustus 2011, buku Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil ini resmi diterbitkan oleh penerbitan online Digi Pustaka dan hingga saat ini sudah naik cetak sebanyak 10 kali. Sejak buku saya diterbitkan, saya telah menolong RIBUAN pasangan suami istri di seluruh Indonesia dan bahkan pasangan suami istri asal Indonesia yang bermukim di Australia, Malaysia, Singapura dan Hong Kong.

Syukur alhamdulillah sudah banyak sekali Ibu yang berhasil hamil setelah membaca dan mengikuti semua petunjuk dari buku saya. Beberapa ibu bahkan berkenan untuk berbagi kisah sukses hamilnya di sini. Saya sangat bersyukur atas keberhasilan mereka dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya.

cara cepat hamil

Cara Cepat Hamil

Kamis, 10 Oktober 2013

Kasihan Banget ...... Ditolak Perawat, Wanita Indian Melahirkan di Halaman Rumah Sakit

Inilah foto Irma Lopez sesaat setelah melahirkan yang diambil seorang warga San Felipe Jalapa de Diaz, Meksiko. Foto ini kemudian menyebar di berbagai media nasional Meksiko yang memicu kemarahan nasional terkait perlakuan semena-mena pihak rumah sakit. | Daily Mail

Sebuah foto yang menampilkan seorang perempuan suku Indian Meksiko yang melahirkan di sebuah halaman rumah sakit memicu kemarahan nasional yang berujung pada pemberhentian direktur rumah sakit itu.

Insiden ini terjadi pada 2 Oktober lalu ketika Irma Lopez (29), seorang perempuan beretnis Indian Mazatec, datang ke sebuah rumah sakit di negara bagian Oaxaca, di wilayah selatan Meksiko.

Irma Lopez, ibu tiga anak itu, mengatakan, dia dan suaminya ditolak dari sebuah pusat kesehatan di desa San Felipe Jalapa de Diaz oleh seorang perawat. Alasannya, usia kandungan Irma baru delapan bulan dan belum siap melahirkan meski Irma sudah merasa sangat kesakitan.

Irma dan suaminya, yang beretnis Mazatec dan tak bisa berbahasa Spanyol yang adalah bahasa nasional Meksiko, tak memahami apa yang dikatakan si perawat, selain kata tidak. Akhirnya, mereka meninggalkan klinik itu.

Satu setengah jam kemudian, sekitar pukul 07.30, air ketuban Irma pecah. Mengetahui saat melahirkannya telah tiba, Irma lalu berjongkok di sebuah tanah berumput di luar klinik dan mulai mengalami proses melahirkan.

"Saya tak mau melahirkan seperti ini, sangat buruk dan sakit," kata Irma.

Saat itu, Irma benar-benar melahirkan seorang diri karena suaminya kembali ke dalam klinik untuk membujuk perawat agar mencoba mencari bantuan.

Setelah melahirkan, Irma akhirnya diterima di klinik tersebut dan diperbolehkan pulang pada hari yang sama setelah menebus obat seharga sekitar Rp 300.000. Beruntung, Irma dan bayinya, Salvador, dalam kondisi sehat.

Difoto warga

Tertarik dengan teriakan Irma, Eloy Pacheco Lopez, seorang warga, mendatangi lokasi perempuan itu melahirkan. Dia mengambil foto tak lama setelah Irma melahirkan dan memberikannya kepada seorang wartawan.

Dengan cepat, foto itu menyebar ke berbagai media nasional Meksiko, termasuk menjadi foto utama tabloid La Razon de Mexico dan beredar luas di internet.

"Setelah menunggu dan meminta bantuan selama dua jam, perempuan itu melahirkan di halaman rumah sakit setelah ditolak oleh staf rumah sakit yang diduga menjalankan perintah dokter Adrian Rene Cruz Cabrera," demikian laporan Latin Times.

Wali kota Jalapa de Diaz, Silvia Flores, kepada situs berita Clarin mengatakan, ini adalah kali kedua dalam setahun terakhir seorang perempuan harus melahirkan di halaman rumah sakit. Pada Juli, seorang perempuan Indian juga melahirkan di tempat yang sama dengan Irma.

Departemen Kesehatan Meksiko mengatakan sudah mengirim staf untuk menyelidiki kejadian di pusat kesehatan desa di San Felipe Jalapa de Diaz itu. Hasilnya, pemerintah negara bagian Oaxaca memberhentikan direktur pusat kesehatan desa dr Adrian Cruz.

Oaxaca adalah negara bagian termiskin di Meksiko. Banyak perempuan desa di negara bagian ini meninggal dunia akibat pendarahan atau peeclampsia—sebuah kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan kemungkinan gagal bekerjanya organ tubuh.
Sumber : Daily Mail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar