Pertanyaan tersebut sangat sering ditanyakan kepada saya baik di tempat praktik maupun saat bertugas di rumah sakit. Terus terang saya sering kebingungan bagaimana memberi jawaban dan tips yang benar-benar lengkap di saat saya tidak punya banyak waktu karena saya harus melayani begitu banyak pasien yang lain.

Masalah susah hamil ini bukanlah masalah kecil yang bisa diselesaikan dengan gampang. Saya harus memberikan banyak tips secara lengkap agar semuanya jelas. Bila waktunya singkat seperti di tempat praktik atau rumah sakit, saya kesulitan memberikan penjelasan yang lengkap.

Dari kendala inilah timbul ide saya untuk menulis sebuah buku yang mengupas tuntas tentang masalah ketidaksuburan ini. Dengan merangkum semua informasi dan tips dalam satu buku, pasien-pasien saya bisa lebih mengerti apa-apa saja yang sebaiknya dilakukan agar bisa segera hamil. Walaupun kesibukan saya cukup padat, saya mulai menyempatkan diri untuk menulis buku ini di awal tahun 2011.

Pada bulan Agustus 2011, buku Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil ini resmi diterbitkan oleh penerbitan online Digi Pustaka dan hingga saat ini sudah naik cetak sebanyak 10 kali. Sejak buku saya diterbitkan, saya telah menolong RIBUAN pasangan suami istri di seluruh Indonesia dan bahkan pasangan suami istri asal Indonesia yang bermukim di Australia, Malaysia, Singapura dan Hong Kong.

Syukur alhamdulillah sudah banyak sekali Ibu yang berhasil hamil setelah membaca dan mengikuti semua petunjuk dari buku saya. Beberapa ibu bahkan berkenan untuk berbagi kisah sukses hamilnya di sini. Saya sangat bersyukur atas keberhasilan mereka dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya.

cara cepat hamil

Cara Cepat Hamil

Kamis, 05 Desember 2013

Bolehkah Mencabut Uban?

MENCABUT UBAN

Bagi banyak orang, rambut di kepala ibarat sebuah mahkota. Ada kebanggan dan rasa percaya diri yang muncul bila memiliki rambut yang indah. Oleh karena itu, tidak jarang upaya menjaga kesehatan dan keelokan rambut menjadi perhatian serius.

Namun, masalah bisa saja terjadi tatkala rambut putih atau uban muncul. Perasaan risih dan kurang nyaman pun menyergap. Umumnya, tindakan yang dilakukan adalah dengan mencabut uban tersebut.

Mitos pun berkembang, ada yang menganjurkan hal tersebut tidak dilakukan. Sebab, mencabut uban dipercaya justru memperbanyak jumlah uban di kepala. Dicabut satu maka akan tumbuh dua. Benarkah demikian?

Pada dasarnya setiap rambut memiliki akar yang disebut folikel rambut. Folikel ini mengandung melanosit yang menghasilkan melanin. Pada saat sel melanosit tak mampu menghasilkan melanin yang berfungsi sebagai pewarna rambut, maka muncul uban.

Ada banyak faktor mengapa uban bisa tumbuh. Umumnya, saat memasuki usia 40 tahun uban akan mucul karena pada masa itu pigmen rambut berhenti memproduksi warna. Sedangkan jika pada usia di bawah 30 tahun sudah memiliki uban, bisa jadi disebabkan faktor genetik atau gaya hidup yang tidak sehat.

"Asupan makanan, pola makan yang tidak teratur, stres, kelembapan, penggunaan zat kimia berlebihan pada rambut akan mempengaruhi pigmen rambut setiap orang," ujar dr. Fanda Ayyu.

Pada sisi lain, uban akan tumbuh folikel demi folikel. Apabila uban dicabut maka akan digantikan oleh rambut baru dari folikel yang sama. Jumlah folikel pun tidak akan bertambah. Dengan begitu, mencabut uban tidak akan membuat rambut di sekitarnya ikut berubah warna.

"Sebagaimana mestinya rambut hitam tumbuh, begitu juga uban. Bila kita mencabut rambut, tentu kekosongan tempat itu akan diisi oleh rambut lain," terang dia.

Kalau pun muncul uban baru, katanya, waktunya tidak akan berselang lama setelah uban lama dicabut. Hal itu disebabkan adanya masalah pada produksi melanin tadi. Kemungkinan, memang sudah ada beberapa uban lain yang akan tumbuh sebelum tindakan mencabut uban dilakukan.

"Bukan berarti kalau uban dicabut lantas jumlahnya berlipat dan makin banyak," papar dokter yang kini bertugas di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto ini.

Jadi, dia menegaskan, mencabut uban tidak dapat menambah jumlah uban di kepala. Namun, lanjutnya langkah tersebut sebaiknya tidak dilakukan karena dapat merusak akar rambut dan sel saraf kulit.

"Karena dia (uban) tidak rontok dengan sendirinya maka akan berdampak pada pertumbuhan rambut," tukas dokter Fanda.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar