Pertanyaan tersebut sangat sering ditanyakan kepada saya baik di tempat praktik maupun saat bertugas di rumah sakit. Terus terang saya sering kebingungan bagaimana memberi jawaban dan tips yang benar-benar lengkap di saat saya tidak punya banyak waktu karena saya harus melayani begitu banyak pasien yang lain.

Masalah susah hamil ini bukanlah masalah kecil yang bisa diselesaikan dengan gampang. Saya harus memberikan banyak tips secara lengkap agar semuanya jelas. Bila waktunya singkat seperti di tempat praktik atau rumah sakit, saya kesulitan memberikan penjelasan yang lengkap.

Dari kendala inilah timbul ide saya untuk menulis sebuah buku yang mengupas tuntas tentang masalah ketidaksuburan ini. Dengan merangkum semua informasi dan tips dalam satu buku, pasien-pasien saya bisa lebih mengerti apa-apa saja yang sebaiknya dilakukan agar bisa segera hamil. Walaupun kesibukan saya cukup padat, saya mulai menyempatkan diri untuk menulis buku ini di awal tahun 2011.

Pada bulan Agustus 2011, buku Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil ini resmi diterbitkan oleh penerbitan online Digi Pustaka dan hingga saat ini sudah naik cetak sebanyak 10 kali. Sejak buku saya diterbitkan, saya telah menolong RIBUAN pasangan suami istri di seluruh Indonesia dan bahkan pasangan suami istri asal Indonesia yang bermukim di Australia, Malaysia, Singapura dan Hong Kong.

Syukur alhamdulillah sudah banyak sekali Ibu yang berhasil hamil setelah membaca dan mengikuti semua petunjuk dari buku saya. Beberapa ibu bahkan berkenan untuk berbagi kisah sukses hamilnya di sini. Saya sangat bersyukur atas keberhasilan mereka dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya.

cara cepat hamil

Cara Cepat Hamil

Selasa, 28 Januari 2014

Warisan Toraja yang Terjaga


Langit Senja di Kete Kesu

HUJAN yang mengguyur hampir setiap hari menyisakan sedikit suasana cerah di pagi hari di Kete Kesu, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Saat itu pengujung akhir 2013. Deretan rumah Tongkonan berhadapan dengan deretan lumbung (alang sura) yang berbentuk serupa menyita perhatian para pengunjung yang mulai berdatangan melihat warisan budaya Toraja tersebut.

Kete Kesu adalah salah satu kampung yang menjadi tujuan wisata setiap pengunjung Tana Toraja. Sebagian rumah Tongkonan di tempat tersebut sudah berumur ratusan tahun.


Ornamen Pahatan di Tongkonan

Warisan budaya ini terjaga hingga saat ini, seperti terlihat beberapa tanduk kerbau yang menjadi perlambang status sosial masih terpasang di salah satu bagian depan rumah, rahang babi berderet di bagian samping rumah, serta motif ukiran dan gambar-gambar yang menjadi simbol-simbol tradisi masih terjaga.

Selain struktur bangunan permukiman kampung, tempat pemakaman kampung pun masih lestari. Pemakaman di tebing batu di bagian belakang perkampungan tersebut juga menjadi daya tarik yang unik.

Kete Kesu masih menyimpan warisan budaya Tana Toraja. Begitu pula keramahan masyarakatnya yang selalu siap menyambut para pendatang yang hendak menikmati kekayaan bangsa tersebut. (Rony Ariyanto Nugroho)


Tengkorak di Pemakaman Tebing.


Sumber: KOMPAS CETAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar