Pertanyaan tersebut sangat sering ditanyakan kepada saya baik di tempat praktik maupun saat bertugas di rumah sakit. Terus terang saya sering kebingungan bagaimana memberi jawaban dan tips yang benar-benar lengkap di saat saya tidak punya banyak waktu karena saya harus melayani begitu banyak pasien yang lain.

Masalah susah hamil ini bukanlah masalah kecil yang bisa diselesaikan dengan gampang. Saya harus memberikan banyak tips secara lengkap agar semuanya jelas. Bila waktunya singkat seperti di tempat praktik atau rumah sakit, saya kesulitan memberikan penjelasan yang lengkap.

Dari kendala inilah timbul ide saya untuk menulis sebuah buku yang mengupas tuntas tentang masalah ketidaksuburan ini. Dengan merangkum semua informasi dan tips dalam satu buku, pasien-pasien saya bisa lebih mengerti apa-apa saja yang sebaiknya dilakukan agar bisa segera hamil. Walaupun kesibukan saya cukup padat, saya mulai menyempatkan diri untuk menulis buku ini di awal tahun 2011.

Pada bulan Agustus 2011, buku Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil ini resmi diterbitkan oleh penerbitan online Digi Pustaka dan hingga saat ini sudah naik cetak sebanyak 10 kali. Sejak buku saya diterbitkan, saya telah menolong RIBUAN pasangan suami istri di seluruh Indonesia dan bahkan pasangan suami istri asal Indonesia yang bermukim di Australia, Malaysia, Singapura dan Hong Kong.

Syukur alhamdulillah sudah banyak sekali Ibu yang berhasil hamil setelah membaca dan mengikuti semua petunjuk dari buku saya. Beberapa ibu bahkan berkenan untuk berbagi kisah sukses hamilnya di sini. Saya sangat bersyukur atas keberhasilan mereka dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya.

cara cepat hamil

Cara Cepat Hamil

Kamis, 22 Mei 2014

Ternyata, Kaum Pria Senang Dibelai dan Dipeluk



Ilustrasi

Sejumlah penelitian dan kajian terkait intimasi antara pria dan wanita, acap kali menunjukkan bahwa pria lebih senang untuk langsung "bertarung" di atas ranjang, dan melewatkan sesi pemanasan yang sebenarnya sangat  digemari oleh wanita.

Sebuah penelitian dengan taraf internasional dan digagas oleh para ahli sosiologi dari Kinsey Institue of Indiana University, menyatakan hal yang sebaliknya. Hasil survei melaporkan bahwa pria juga membutuhkan belaian dan ciuman sebelum bercinta. Bahkan, tahap cium dan peluk ini dianggap pria sebagai penentu kebahagiaan hubungan.

Survei melibatkan lebih dari 1.000 pasangan di lima negara, yakni Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Brasil, dan Jepang. Rentang usia para responden yang dilibatkan adalah kisaran 40 dan 70 tahun. Semua pasangan yang menjadi responden pada penelitian ini mengaku sudah hidup selama satu tahun. Namun, kebanyakan dari mereka telah secara resmi menikah selama 25 tahun.

Hasil penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Archives of Sexual Behaviour ini, menguak fakta bahwa kaum wanita merasa aktivitas cium, peluk, dan belaian tidak terlalu berpengaruh pada kebahagiaan mereka sehari-hari. Sementara itu, para pria justru mengaku bahwa mencium dan memeluk istri atau pasangan membuat mereka tiga kali lebih bahagia.

Seperti yang dikutip dari The Telegraph, salah satu peneliti bernama Julia Heiman menerangkan bahwa kepuasan seksual pada wanita terus berubah seiring usia. Pasalnya, mengurus rumah tangga, anak, dan bekerja, membuat mereka lebih mudah lelah. Bahkan responden wanita mengaku lebih baik tidur dibandingkan bercinta.

"Kecenderungan yang terjadi pada wanita adalah ekspektasi seksual mereka berubah semenjak kehadiran anak. Namun, kondisi yang demikian tidak terjadi pada pria. Sebaliknya, semakin matang usia pria, mereka semakin manja dan butuh waktu bermesraan lebih lama. Tak ayal tuntutan tersebut membuat wanita tertekan," terang Julia.

Akhirnya, lewat penelitian ini Julia menyimpulkan bahwa banyak hal variatif yang terjadi pada gejolak seksual dan emosional yang dialami oleh pria serta wanita. Temuan-temuan baru ini diakui olehnya bisa menjadi acuan untuk semua pasangan di dunia dalam mempertahankan hubungan atau rumah tangga mereka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar