Pertanyaan tersebut sangat sering ditanyakan kepada saya baik di tempat praktik maupun saat bertugas di rumah sakit. Terus terang saya sering kebingungan bagaimana memberi jawaban dan tips yang benar-benar lengkap di saat saya tidak punya banyak waktu karena saya harus melayani begitu banyak pasien yang lain.

Masalah susah hamil ini bukanlah masalah kecil yang bisa diselesaikan dengan gampang. Saya harus memberikan banyak tips secara lengkap agar semuanya jelas. Bila waktunya singkat seperti di tempat praktik atau rumah sakit, saya kesulitan memberikan penjelasan yang lengkap.

Dari kendala inilah timbul ide saya untuk menulis sebuah buku yang mengupas tuntas tentang masalah ketidaksuburan ini. Dengan merangkum semua informasi dan tips dalam satu buku, pasien-pasien saya bisa lebih mengerti apa-apa saja yang sebaiknya dilakukan agar bisa segera hamil. Walaupun kesibukan saya cukup padat, saya mulai menyempatkan diri untuk menulis buku ini di awal tahun 2011.

Pada bulan Agustus 2011, buku Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil ini resmi diterbitkan oleh penerbitan online Digi Pustaka dan hingga saat ini sudah naik cetak sebanyak 10 kali. Sejak buku saya diterbitkan, saya telah menolong RIBUAN pasangan suami istri di seluruh Indonesia dan bahkan pasangan suami istri asal Indonesia yang bermukim di Australia, Malaysia, Singapura dan Hong Kong.

Syukur alhamdulillah sudah banyak sekali Ibu yang berhasil hamil setelah membaca dan mengikuti semua petunjuk dari buku saya. Beberapa ibu bahkan berkenan untuk berbagi kisah sukses hamilnya di sini. Saya sangat bersyukur atas keberhasilan mereka dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya.

cara cepat hamil

Cara Cepat Hamil

Rabu, 22 Oktober 2014

Maskapai Segera Menaikkan Tarif Tiket Pesawat


SHUTTERSTOCK Tiket pesawat.

Maskapai penerbangan kini bernafas lega. Kementerian Perhubungan menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 51/2014 tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri yang mulai berlaku bulan ini.

Tarif batas ini sudah memperhitungkan kenaikan harga. Seperti asumsi harga avtur sebesar Rp 12.000 per liter dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sebesar Rp 13.000.

Arif Wibowo, Direktur Utama PT Citilink Indonesia memastikan pihaknya segera memberlakukan tarif anyar ini. "Kami segera keluarkan tarif baru menyesuaikan aturan tarif batas atas dalam waktu dekat. Kami sedang susun juklaknya," katanya kepada KONTAN, Rabu (22/10/2014).

Arif sangat antusias dengan terbitnya aturan ini. Kekapan sayap bisnis anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk ini bisa sedikit bernafas lantaran tidak terlalu tertekan kondisi fluktuasi rupiah dan kenaikan harga avtur.

Namun, maskapai domestik masih sulit untuk bisa mencapai kinerja cemerlang. Pasalnya, kondisi makro ekonomi Indonesia masih belum stabil. Tapi cukup membantu saat musim liburan. "Bisnis akan tetap tumbuh tapi tidak sesuai ekspektasi," timpal dia.

Sriwijaya Air juga sumringah.  Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Agus Soedjono mengatakan beleid ini tersebut bersifat permanen dan menggantikan aturan kenaikan temporer (surcharge) seperti yang diterapkan maskapai sebelumnya.

Agus bilang sebetulnya beleid ini merupakan permintaan dari maskapai penerbangan yang dibawa ke Asosiasi Penerbangan Nasional (INACA) untuk disampaikan ke pemerintah. Soalnya, harga tiket yang diberlakukan saat ini sudah tidak bisa menutup biaya opersional maskapai yang sebagian besar berbentuk dollar AS. "Klausal ini keluar akibat biaya tinggi," katanya ke KONTAN.

Sriwijaya sendiri bakal mengerek tarif sesuai ketentuan tarif batas atas mulai per 1 November nanti. Agus pun tidak khawatir kenaikan tarif ini bisa berdampak ke kinerja perusahaan lantaran konsumen sudah memahami kondisi bisnis ini.

Garuda Indonesia juga siap mengerek tarif. Menurut Pujobroto, President Corporate Communication PT Garuda Indonesia Tbk, yang terjadi bukan kenaikan tiket tapi ada ruang lebih bagi Garuda untuk mengerek tarif.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar