Pertanyaan tersebut sangat sering ditanyakan kepada saya baik di tempat praktik maupun saat bertugas di rumah sakit. Terus terang saya sering kebingungan bagaimana memberi jawaban dan tips yang benar-benar lengkap di saat saya tidak punya banyak waktu karena saya harus melayani begitu banyak pasien yang lain.

Masalah susah hamil ini bukanlah masalah kecil yang bisa diselesaikan dengan gampang. Saya harus memberikan banyak tips secara lengkap agar semuanya jelas. Bila waktunya singkat seperti di tempat praktik atau rumah sakit, saya kesulitan memberikan penjelasan yang lengkap.

Dari kendala inilah timbul ide saya untuk menulis sebuah buku yang mengupas tuntas tentang masalah ketidaksuburan ini. Dengan merangkum semua informasi dan tips dalam satu buku, pasien-pasien saya bisa lebih mengerti apa-apa saja yang sebaiknya dilakukan agar bisa segera hamil. Walaupun kesibukan saya cukup padat, saya mulai menyempatkan diri untuk menulis buku ini di awal tahun 2011.

Pada bulan Agustus 2011, buku Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil ini resmi diterbitkan oleh penerbitan online Digi Pustaka dan hingga saat ini sudah naik cetak sebanyak 10 kali. Sejak buku saya diterbitkan, saya telah menolong RIBUAN pasangan suami istri di seluruh Indonesia dan bahkan pasangan suami istri asal Indonesia yang bermukim di Australia, Malaysia, Singapura dan Hong Kong.

Syukur alhamdulillah sudah banyak sekali Ibu yang berhasil hamil setelah membaca dan mengikuti semua petunjuk dari buku saya. Beberapa ibu bahkan berkenan untuk berbagi kisah sukses hamilnya di sini. Saya sangat bersyukur atas keberhasilan mereka dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya.

cara cepat hamil

Cara Cepat Hamil

Senin, 03 Oktober 2016

Ditemui Anggota DPR, Dimas Kanjeng Blak-blakan, Bikin Terperangah

Dimas Kanjeng mengaku bukan kyai dan dia juga tidak merasa sebagai kyai.

Dimas Kanjeng Taat Pribadi mau buka suara kepada tim kunjungan spesifik Komisi III DPR yang dipimpin Wakil Ketua Benny K. Harman didampingi Kapolda Jawa Timur Irjen Anton Setiadji di Mapolda Jatim, Sabtu (1/10/2016) malam.

Dalam pertemuan tersebut, anggota Komisi III DPR Akbar Faisal (Fraksi Nasdem) bertanya, "Apakah anda kyai dan berapa jumlah sultan yang telah anda lantik."

Dimas Kanjeng mengaku bukan kyai dan dia juga tidak merasa sebagai kyai.

"Saya orang biasa-biasa saja karena di sana bukan pesantren, tapi padepokan. Kalau padepokan itu umum, nasional. Kalau pesantren khusus keagamaan," katanya.

Pemilik padepokan yang kini namanya menggegerkan publik itu mengaku selama ini telah melantik kurang lebih 150 sultan di berbagai daerah di Indonesia.

"Jadi saya tunjuk sendiri," kata dia.

Saat ditanya tentang tugas sultan, Dimas Kanjeng tidak bisa menjawab. Dia kemudian menegaskan tidak ada tugas khusus terkait dengan sultan.

Benny Harman kemudian bertanya: "Menurut cerita anda punya kekuatan mistik yang dapat menggandakan uang, apakah dapat dibuktikan di hadapan kami?"

Kemudian, Benny Harman juga mempertanyakan mengenai kalender meja dengan foto Dimas Kanjeng bersama Presiden Joko Widodo, Kapolri, Panglima TNI. Dia juga menanyakan apa sesungguhnya permasalahannya sehingga Dimas Kanjeng ditahan polisi.

Dimas Kanjeng menjawab dengan santai."Mohon maaf, sejak saya masuk tahanan tidak konsentrasi lagi dan yang mendatangkan uang itu guru saya," ujarnya.

Dia mengatakan foto-foto dengan pejabat di kalender meja adalah bukan rekayasa. "Bukan editan."

Dia mengaku pernah diundang resmi ke Istana Negara dalam acara Maulid Nabi, pelantikan Ketua KPK dan peringatan 17 Agustus. Pengundangnya adalah Deputi Sekretariat Presiden Yudhi Wijaya.

Dimas mengatakan masuk tahanan polisi karena ada laporan soal pembunuhan terhadap pengikutnya, Abdul Ghani, dan soal kasus penipuan.

"Oleh karena itu saya berjanji dan bertanggungjawab akan mengganti uang itu. Kalau soal pembunuhan kita ketemunya di sidang pengadilan saja," kata dia.

Dalam pertemuan tersebut, anggota Komisi III DPR yang membidangi masalah hukum menggali niat untuk memulangkan para pengikut Dimas Kanjeng yang masih berada di padepokan dan mengatakan bahwa kasus ini sudah berakhir.

Dimas Kanjeng menolak mengimbau pengikutnya pulang dari padepokan.

Dia beralasan, hati pengikut-pengikutnya sudah terpupuk karena sebelumnya sudah diberi motivasi oleh Abah Ilyas dan Abah Dofir.

Dimas Kanjeng juga tidak merasa menyesal atas perbuatannya.

"Saya punya niat baik. Di padepokan ada visi dan misi yang harus dilaksanakan, karena melakukan sesuatu yang benar," kata dia.

Sementara Bahrudin Nasori dari Fraksi Kebangkitan Bangsa merasa keberatan kalau di padepokan disebut santri. Bahrudin mengatakan itu mencoreng santri-santri yang ada di pesantren.

"Jadi sejak hari ini, detik ini juga anda tidak boleh bicara santri lagi, bilang saja pengikut," kata dia.

Sumber: Suara.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar